KONI Pusat Akan Kembali Adakan PON Remaja
DL/24032021/Jakarta
---- Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja kembali akan digulir oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, untuk memberikan dukungan dan menjaga regenerasi atlet-atlet junior.
Demikian diungkapkan Sekjen KONI Pusat, TB Ade Lukman, dalam Seminar Olahraga Nasional yang diselenggarakan oleh Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Hotel Pullman Thamrin Jakarta Pusat, Rabu 24 Maret 2021.
Ade menegaskan bahwa KONI Pusat sedang menggodok beberapa produk baru untuk menggairahkan olahraga Indonesia terutama untuk beberapa even atlet usia muda.
“Kami sedang membahas beberapa event yang akan dilakukan ke depan ini, untuk menyikapi keberlangsungan prestasi, khususnya pada atlet muda usia. Setelah itu, kami gagas PON Remaja. PON Remaja yang sempat digulirkan, akan kembali kami hidupkan," jelasnya.
Ade menceritakan ketika didaulat menjadi Ketua Kontingen Indonesia untuk Olympic Youth Games 2010 di Singapura. Pihaknya kala itu kesulitan mencari atlet karena Indonesia belum ada wadah atau kompetisi tingkat yunior.
Dengan demikian, nanti akan terjadi kesinambungan dalam mempertahankan prestasi, karena ada atlet-atlet yang melapisi atlet senior dan tidak jauh jarak pembinaannya.
Namun Ade juga mengakui bahwa untuk membna atlet dari usia muda memang memerlukan biaya yang mahal, lantaran harus ada peletakan dasar-dasar sejak usia dini. “Inilah bukti bahwa prestasi itu mahal. Karena harus dimulai dari awal, perencanaan dan pembinaan sejak dini. Ini memerlukan dukungan finansial yang tidak sedikit,” ujar Ade.
Dengan menghidupkan PON Remaja akan memberikan peluang atlet-atlet muda dalam berkompetisi semakin banyak. “Kami wacanakan PON Remaja ini bisa berlangsung setiap dua tahun sekali jika memungkinkan. Beberapa negara Asia melakukan pesta olahraga nasional setiap tahun, jadi kalau Indonesia melakukan setiap dua tahun sekali masih realistis,” tambahnya.
Harapkan Peran BUMN
dan BUMD
Dalam kesempatan ini, Ade juga mendorong adanya sistem ‘bapak angkat’ kembali dikedepankan untuk turut dalam pembiayaan olahraga Indonesia.
KONI Pusat berharap BUMN atau BUMD di Indonesia ikut berperan dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional. Hal ini pernah terjadi pada dua dekade lalu, dimana BUMN sama-sama saling mensupport cabang olahraga yang akan berangkat ke SEA Games dan Asian Games.
Menurut Ade Lukman, kerjasama yang dilakukan kedua pihak antara BUMN dengan cabang olahraga harus saling menguntungkan. "Jangan sampai BUMN tidak diberi keuntungan apapun. Dan keuntungan tidak harus berupa materi," kata Ade Lukman.
"Hal seperti ini harus saling menguntungkan. Bagaimana memberikan keuntungan dari bapak angkat. Kalau sudah terjalin kerjasama, kami yakin bisa berikan kontribusi dan prestasi yang besar di tingkat internasional. KONI Pusat ingin menghadap Menteri BUMN untuk merealisasikan bapak angkat cabor prestasi," imbuh Ade.
Kejuaraan lain yang perlu digelar adalah Indonesia Beach Games atau Pekan Olahraga Pantai Nasional. Ajang itu terinspirasi dari Asian Beach Games (ABG) 2008 yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia. Setelah itu, event serupa tingkat dunia dihelat.
"Maka kami kembali gagas untuk adakah Indonesia Beach Games sebagai persiapan menuju ABG atau World Beach Games," katanya.
Lebih jauh, Ade mengemukakan bahwa Indonesia juga belum memiliki kejuaraan indoor dan MMA atau beladiri. Menurut dia, dua ajang tersebut akan dipisahkan, satu bernama pekan olahraga indoor nasional dan pekan olahraga beladiri nasional.
"Jadi tidak semua cabor nanti dipertandingkan di PON. Yang tidak tertampung akan diwadahi, misal di indoor atau beladiri. Secara Undang-undang, KONI diberi kewenangan untuk bikin multievent tingkat nasional. Ini akan kami gemakan di seluruh Indonesia dan peran media sangat besar untuk ini," jelasnya. (don)
Comments